02 Oktober 2011
Aku dan Cairana Choir mengisi misa hari Minggu di Gereja St Theresia Menteng, dan karena hari itu adalah pesta nama Paroki maka di halaman gereja diadakan bazaar dan panggung pertunjukkan. Para umat, termasuk kami mendapatkan satu kupon senilai Rp 10.000,- yang dapat ditukarkan makanan yang dijual di bazaar. Aku dan adikku Arum, memutuskan untuk sharing makanan. Dia beli Green Tea Gelato Ice Cream dan aku Takoyaki. Salah seorang temanku, namanya Vincent buru-buru akan pulang, dia menitipkan, bukan tiket makanan tapi tiket doorprizenya. Siapa tahu nanti dapat. Ya sudah aku pegang potongan tiket doorprizenya. Kedai takoyaki lumayan ramai. Aku ngantri bersama Mbak Ita, temanku yang lain. Di tengah antrian tiba-tiba dia ditelpon suaminya yang sudah jemput di depan gereja. Karena buru-buru, tiket makannya ia kasih ke aku. Haha, lumayan. Tiket dari Mbak Ita itu aku tukarkan bakpao dan dimsum.
Lalu kemudian baru kusadari kalau tiket yang ditukarkan itu bukan tiket yang besar, tapi potongan tiket yang juga berisi nomor doorprize. Itu artinya? Artinya tiket yang diberikan Vincent juga bisa ditukarkan makanan ^^ rejeki nomplok ini namanya. Ketika aku menunjukkan tiket itu ke Arum, adikku tiba-tiba aku didatangi panitia bazaar dan dia langsung menyerahkan sebotol minuman teh dan aqua, katanya dari tiketku yang belum di cap itu aku dianggap belum dapat gratisan minum...haha, padahal aku sudah ambil. Karena jujur aku bilang saja kalau aku sudah dapat dan ini tiket temanku, eh mereka kekeuh katanya dari tiketnya belum ada cap jadi aku bisa dapat minum lagi.
So, apakah ini kebetulan atau keberuntungan?
Aku dan Cairana Choir mengisi misa hari Minggu di Gereja St Theresia Menteng, dan karena hari itu adalah pesta nama Paroki maka di halaman gereja diadakan bazaar dan panggung pertunjukkan. Para umat, termasuk kami mendapatkan satu kupon senilai Rp 10.000,- yang dapat ditukarkan makanan yang dijual di bazaar. Aku dan adikku Arum, memutuskan untuk sharing makanan. Dia beli Green Tea Gelato Ice Cream dan aku Takoyaki. Salah seorang temanku, namanya Vincent buru-buru akan pulang, dia menitipkan, bukan tiket makanan tapi tiket doorprizenya. Siapa tahu nanti dapat. Ya sudah aku pegang potongan tiket doorprizenya. Kedai takoyaki lumayan ramai. Aku ngantri bersama Mbak Ita, temanku yang lain. Di tengah antrian tiba-tiba dia ditelpon suaminya yang sudah jemput di depan gereja. Karena buru-buru, tiket makannya ia kasih ke aku. Haha, lumayan. Tiket dari Mbak Ita itu aku tukarkan bakpao dan dimsum.
Lalu kemudian baru kusadari kalau tiket yang ditukarkan itu bukan tiket yang besar, tapi potongan tiket yang juga berisi nomor doorprize. Itu artinya? Artinya tiket yang diberikan Vincent juga bisa ditukarkan makanan ^^ rejeki nomplok ini namanya. Ketika aku menunjukkan tiket itu ke Arum, adikku tiba-tiba aku didatangi panitia bazaar dan dia langsung menyerahkan sebotol minuman teh dan aqua, katanya dari tiketku yang belum di cap itu aku dianggap belum dapat gratisan minum...haha, padahal aku sudah ambil. Karena jujur aku bilang saja kalau aku sudah dapat dan ini tiket temanku, eh mereka kekeuh katanya dari tiketnya belum ada cap jadi aku bisa dapat minum lagi.
So, apakah ini kebetulan atau keberuntungan?